Kemudian dengan sekuat tenaga sang pengrajin tersebut mengayunkan
godamnya mengenai batu hingga mendapatkan bongkahan batu sebesar kepala,
dan mulai terlihat warna asli dari batu tersebut adalah putih.
Dibawanya batu itu ke rumahnya, dipotongnya dengan menggunakan gerinda
(alat pemotong batu), hingga percikan api hasil gesekan dengan batu itu
sesekali terlihat.Dihaluskannya permukaannya yang kasar dari batu
tersebut dan dipoles.
Siang dan malam, ia berusaha membuat sebentuk batu penghias cincin, dari
warna batu yang putih dan kasar, berangsur-angsur menjadi putih,
mengkilap dan licin. Pengrajin tersebut tahu betul kesempurnaan bentuk
sebuah batu penghias cincin, akhirnya terciptalah sebuah batu yang
bernilai.
Batu Permata |
Terkadang kita
menolak cobaan yang datang, tetapi sebenarnya cobaan tersebut adalah
sarana yang datang dari Sang Pencipta untuk membentuk kepribadian kita
sehingga kita bisa terlihat bersinar.
Dimanakah posisi kita?
Apakah kita seonggok batu yang tidak berharga?
Ataukah kita seonggok batu yang sedang mengalami proses menjadi sebuah batu penghias cincin yang memiliki nilai yang mahal?
No comments:
Post a Comment